DIY : Reusable Menstrual Pad

Dear readers,

Terkait dengan post sebelumnya mengenai pembalut kain di sini, kali ini saya mau bikin tutorial cara membuat pembalut kain sederhana. Ini akan sangat berguna terutama untuk readers yang ingin berganti ke pembalut kain, tapi merasa harga pembalut kain yang dijual itu mahal (contohnya saya, hahaha). Pembuatan pembalut kain ini cukup mudah dan hasilnya lumayan untuk pemakaian sendiri.




Ok, kita mulai saja.
Bahan yang diperlukan :
- Kain/pakaian yang sudah tidak terpakai. Paling bagus kalau tipe kain yang mudah menyerap cairan dan kain yang susah ditembus cairan/waterproof.
- Jarum + benang + gunting
- spidol (untuk menandai potongan)
- Pembalut (jadi semacam cetakan)

Pembalut kain banyak macamnya. Yang akan kita buat di sini adalah yang terdiri dari dua bagian : luaran dan isian/pad. Bagian luaran ini yang ada wing-nya, pada bagian bawahnya terdapat bukaan untuk memasukkan pad. Sedangkan bagian isian/pad adalah bagian tebal yang berfungsi menyerap cairan (semacam kapasnya kalau di pembalut konvensional sekali pakai).


Nah, kita mulai dengan membuat luaran.
Untuk membuat bagian luaran, bisa menggunakan dua jenis kain. Lapisan atas menggunakan kain yang mudah menyerap cairan, sedangkan lapisan bawah menggunakan kain yang sulit ditembus cairan. Kalau tidak ada, kain bekas pakaian seadanya juga tidak masalah. Yang penting bagian atas ini kainnya lembut, karena akan bersentuhan langsung dengan daerah intim kita. Tujuannya, biar nyaman :)
Step 1
Ambil pembalut jadi, buka dan letakkan di atas kain. Lalu gambar polanya dengan spidol. Berikan ruang ekstra untuk menjahit nanti. Gunting sesuai pola. Ini akan menjadi lapisan atas pembalut.
Bentuk lapisan atas setelah dipotong
Step 2
Kali ini membuat lapisan bawah. Karena lapisan bawah ini nanti harus memiliki bukaan, maka kita perlu membuat dua potongan. Masing-masing setengah dari ukuran pembalut. Caranya ambil pembalut cetakan tadi dan letakkan di atas kain. Telusuri setengah bagian (lebih kan sedikit bagian tengahnya, agar nanti ada bagian yang sedikit overlap) dari pembalut dengan spidol (ingat berikan ruang untuk tempat menjahit).
Tumpuk dua buah kain, dan potong kedua kain itu sesuai pola tadi. Oh ya, lapisan bawah ini kalau bisa pakai kain yang agak waterproof , kalau tidak ada juga ga masalah sih.
Bentuk lapisan bawah. Ada dua, masing-masing untuk kanan dan kiri.
Step 3
Jahit lapisan atas dan lapisan bawah tadi. Pastikan lapisan bawah saling overlap di bagian tengah. Kemudian, untuk merapikan, bukaan di bagian bawah bisa dibordir. Hal ini juga bertujuan agar kain tidak mudah rusak ketika dicuci.
Bagian luaran sudah dijahit. Bagian bukaan dibordir.
Step 4
Balik kain yang sudah dijahit sehingga jahitannya ada di bagian dalam. Pastikan bentuknya rata. Jika tidak rata, berarti jahitannya kurang rapih. Kemudian tinggal dipaskan di underwear, lalu tandai bagian wing yang overlap. Taruh kancing di bagian wing tersebut.

Nah, bagian luar sudah jadi. Tinggal membuat isian/pad.
Step 5
Ambil kembali pembalut cetakan sebelumnya. Kali ini buat pola di kain dengan menelusuri bagian pad/kapas pembalut. Caranya dengan melipat bagian tipis di pinggir pembalut sehingga yang di-trace hanya bagian pad saja. Tumpuk kain, lalu potong sesuai pola.
Potongan untuk pad
Step 6
Pembuatan pad ada dua opsi. 1).Menumpuk 3-5 kain pad lalu menjahitnya bersama-sama, atau 2).menjahit dua kain pad lalu mengisinya dengan lipatan-lipatan kain lainnya.
Opsi pertama akan membuat pad lebih mudah dicuci dan dikeringkan. Tapi pad lebih tipis, sehingga perlu membuat banyak pad untuk diisikan ketika dipakai.
Sementara opsi dua membuat pad lebih tebal/bulky, sehingga hanya perlu membuat satu pad. Tapi lebih sulit membersihkan/mengeringkan.
Saya sendiri menggunakan opsi dua. Alasannya, hemat kain :) Jadi potongan-potongan kecil kain sisa bisa saya masukkan ke dalam pad, lalu dijahit.
Pad yang sudah jadi. Ini pakai opsi 2, jadi lebih bulky. Kalau opsi 1 pad akan terlihat tipis dan rapi.

Jadilah pembalut kain DIY ini! Sebelum menggunakan silakan dicuci sampai bersih dahulu. Ingat, ini digunakan di daerah yang sangat sensitif, jadi pastikan kainnya bersih. Oh ya, jika kalian suka tampilan yang lucu, gunakan kain berwarna-warni dan bermotif indah. Selain membuatnya lebih enak dipandang, kain berwarna-warni/bermotif akan menyamarkan noda.

Untuk menggunakan reusable menstrual pad ini, masukkan pad ke dalam luaran sesuai kebutuhan. Kalau pakai pad yang bulky, satu saja sudah cukup. Tapi kalau pakai pad yang tipis, harus ditumpuk beberapa pad, agar aman dari "kebocoran".
Waktu penggunaannya bervariasi sesuai ketebalan pad dan jenis kain yang digunakan. Saya sendiri menggunakan bahan kaos, dan biasanya bisa digunakan selama 5 jam (ini kalau sedang banyak-banyaknya, kalau sedikit yang keluar ya bisa lebih lama).

Membersihkan
Bagian paling sulit dari menggunakan reusable menstrual pad adalah saat membersihkan. Banyak juga yang merasa jijik. Tapi, ingat, ini darah kalian sendiri kok, tidak usah merasa jijik.
Untuk membersihkannya bisa dengan merendam, lalu peras secara berulang-ulang agar sebagian besar darah hilang. Baru kemudian bisa dicuci seperti mencuci underwear biasa.
Kalau sedang tidak berada di rumah, dibersihkan di toilet dengan cara diperas agar sebagian besar darah hilang. Lalu masukkan ke dalam kantong yang tertutup rapat. Sesampainya di rumah bisa direndam dahulu, baru kemudian di cuci.

Nah, itulah tips untuk membuat pembalut kain sendiri. Meskipun dengan bahan seadanya, tapi kenyamanan tidak dikurangi kok. Atau kalau misal masih ragu dengan kemampuan menahan "bocor"-nya, pembalut DIY ini bisa digunakan saat di rumah saja, dan menggunakan pembalut kain yang dijual di pasaran untuk aktifitas di luar. Lumayan kan penghematan :)


With love,

Lynn


Comments

  1. Saya membuat pembalut kain mengikuti artikel ini dan menuliskan pengalaman saya di sini: https://debookbug.blogspot.com/2019/01/pengalaman-menggunakan-pembalut-kain.html. Terima kasih telah berbagi petunjuk :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts